Pantas ku
sebut apa rasa ini. Menggebu tanpa henti. Haruskah aku berlari. Menjauh darimu
mungkin. Ahh aku tak sanggup. Aku pun terkungkung dalam rasa ini. Muak aku
dengan semua ini. Letih jua hati ini terus menanantimu. Memujamu dalam setiap
sujud terakhirku. Ia aku mulai letih mengejarmu. Aku mulai jenuh. Hatimu tak
pernah peka.
Heiii kamu yang disana berbaliklah dan lihat
diriku. Aku di sini menantimu. Aku mengha
rapkan uluran tanganmu padaku. Lihatlah
hati yang telah kau hinakan ini masih saja dia memanggil namamu. Apa kau sudah
lupa. Atau kau pura- pura lupa saja? Jawab aku wahai hati.
Risalah hati
ini padamu. Tak jua kau tanggapi. Yaa mungkin kadar malu ini telah pudar.
Mungkin kadar malu ini telah hilang. Aku muak pada dirku. Yang tak pernah berhenti
memanggil namamu. Hanya kamu, hanya namamu yang singgah di hati ini. Entah
sampai kapan.
Sebilah namamu
pun tak sanggup ku tanggapi. Sungguh bergetar hebat hati ini mendengarnya. Kamu
dan kamu. Hanya itu yang ku tau sampai saat ini. Hanya kamu yang bertahta di
hatiku. Hanya kamu yang kumau. Tak pernah sedikitpun rasa ini berkurang bahkan
memudar padamu. Heeei kamu akuuu rinduuu..
senyumanmu, canda tawamu dan dekapan hangatmu. Bolehkah kembali
mengulang masa itu. Bolehkah kembali bersanding denganmu. Aku rinduuu sungguh
sangat merindukanmu
Komentar