senja boleh saja berlalu. namun goresan
itu masih tetap ada. masih tetap rapi masih tetap indah. tersusun elok dalam
amplop bersampul hijau. sejak 4 tahun yang lalu mungkin awal dari sebuah
kisah tak terbatas. aku berdiri di balik bayang dirimu. menghampiriku dengan
sendu. aku tak mampu berkata. hanya air mata yang mnginsaratkan. Aku bahagia meskipun aku harus dongkrak
kebahagianku itu. Dan aku larut dalam
asahan hampa yang tak terbatas dan dalam ruang tak bersudut. diam aku
memahami hati yang kian pilu. meronta menangis kehadiarnmu. bukan perpisahan
yang ku mau. bukan pula pilu yang kau janjikan
Sejauh apa pun hati ini
menghkitbahmu pada dasarnya Allah yang mengatur segalanya. sebaik mungkin ku
perbaiki diriku dan berharap kelak bisa ku sandingkan denganmu. sebisa mungkin
ku jaga semua tutur kata, dan kelakuan ini. Sungguh rasa ini telah jauh
menghitbahmu pada Allah. Namum masih sangat bahagia. Tal perduli kau harus tau.
Aku
merindukanmu, masih sangat merindukanmu. waktu pun tak mammpu untuk mengusik
rasa rindu ini. tak ada kata lain untukmu. hanya rindu dan rindu. tak perduli
sebarapa kecil rasamu padaku. tak perduli kau tau atau tidak. tak perduli pada
semuanya. yang jelas aku rindu dan rindu.
kau yang aku anggap cinta menyapa dengan
senyum. hadir bagai embun di pagi hari. kau yang aku anggap rindu. mencelah dari jiwa menyentuh nurani. membuka tabir
dalam ruang tak berbatas. menyembunyikan harapan dalam kerinduan yang membeku.
kau yang aku anggap sayang hadir bagai pelangi setelah gerimis. aku rindu
kasihmu. menjunjung nurani dalam kehampaan asah. berbatasa diri. menggoyahkan
iman. melambungkan angan hingga lagit ke 7. aku rindu, aku rindu, aku rindu.
meronta batin mencari banyangmu. entah di mana, entah ke mana. aku tak tau, tak
pernah tau. kau, kamu dan dirimu semu. semuanya semu.
ya aku masih di sini untukmu, menatimu dalam doa sujud-sujud panjangku. menantimu dalam suka cita. aku tau kau sama sepertiku. aku percaya hatimu cerminan hatiku. aku tau akhlakmu cerminan akhlaku. aku yakin namamu dan namaku telah terlukis indah dalam lauhul mahfuz Allah.
ya aku masih di sini untukmu, menatimu dalam doa sujud-sujud panjangku. menantimu dalam suka cita. aku tau kau sama sepertiku. aku percaya hatimu cerminan hatiku. aku tau akhlakmu cerminan akhlaku. aku yakin namamu dan namaku telah terlukis indah dalam lauhul mahfuz Allah.
aku masih menantimu. masih setia
untukmu. setiap menjaga hati ini untukmu. setia pada setiap perjanji
Allah. tak banyak yang ku lakukan. aku hanya belajar untuk tetap
memperbaiki diriku, menjaga setiap tingka lakuku dan lisanku. aku mungkin tak
seindah bidadari surga namun aku sangat percaya kau adalah imam yang mampu
menuntunku menjadi bidadari surga.
Komentar