Menatap
senja pada mentari dalam balutan indahnya cinta dan kasihmu. Merindukanmu satu kata
yang mampu ku pahami lewat rasa yang terselip dalam duka. Aku menginginkan kau hadir selalu dalam hidupku mengisi setiap
detik kenangan terindah dalam diriku. Aku merindukanmu semua tentangmu Pernah
kau bertanya pada mentari dalam senduku. Memerhatikanmu lewat senyum dan
mengingatmu dalam diam.
Aku
tak mampu jua berfikir cara dan logika yang mana yang harus aku gunakan
semuanya semu. Kau menghilang dan entah di mana dirimu kini. Aku mencari dan
terus mengerajar bayangmu. Kau dustai hati. Dan kini semuanya hanya tinggal
kenangan bersampul dalam logika hati yang berisyarat. Ku ingin menggapaimu tapi
jauh dan jenuh ku rasakan semuanya pilu menyeruak dalam kalbuku.
Dan
taukah kau bagaimana rasanya merindukanmu. Kau tau bagaimana susahnya harus
bercengkrama dengan bayang-banyangmu. Aku sangat merindukanmu. Melebihi aku
merindukan diriku sendiri. Salah tidak tak ada yang salah dengan perasaan ini.
Mungkin logika ku yang memang tak paham tentang kamu. Ya aku mau tak mau harus
ku akui aku mencintaimu dan kau tau ini mungkin salah dan tak lazim.
Menyerahkan
setengah windu diriku untuk menunggumu. Berharapa kau menjemputku dengan cinta.
Taukah kau betapa beratnya menatapmu tersenyum dengan dia belahan jiwamu. Dan aku
berdiri diatas koridor yang salah. Yang tak mampu aku uraikan dengan penaku.
Tapi aku tak mampu lepas dari bayangmu.seolah hati ini telah terikat dan
terbelenggu oleh semua cintamu. Sedangkan kau pergi entah ke mana pun arahmu.
Namun
tak mudah bila pada akhirinya memilih aku untuk menunggumu. Bukan sebuah
keputusan yang aku seesali. Bukan sebuah tangis dan duka yang pada akhirnya
harus aku bagi. Kau tak perlu tau apa yang aku rasakan. Memendam semua sekaku
padamu. Tak mampu aku harus
menyembunyikan rasa maluku padamu wahai makhluk Allah yang Sangat
sempurna bagiku.
Wahai
laki-laki Sadarkah kau, di sini ada wanita yang setia menunggumu. Sadarkah kau
akan semua kasaih sayang yang aku umbar
padamu. Sadarkah kau akan tangisku yang
membuatku iba. Sadarkah kau akan cintaku padaNYA yang mulai luntur karenamu.
Sadarkah kau akan pelangi yang telah kau lukis dalam hatiku.
Wahai
laki-laki yang sungguh sempurna bagiku. Aku mencintaimu kerena Allah. Aku
memilihmu karena Allah dan aku akan menunggumu kerana Allah. Kau terindah dan kan selalu terindah dalam
hidupku. Aku begitu memahamimu dalam sukmaku. Aku menyayangimu dalam indahnya
kasih sayang rabbku. Dan tak jarang kepadaNYA ku ungkapkan semua sukaku padamu. Ku
isyaratkan bagaimana sempurnahnya dirimu. kepadaNYA hanya kepada Allah sang
Rabbku aku berani membagi semua rasa sukaku padamu.Ya kau tak tau sampai
kapanpun kau tak tau. Aku sendu menatapmu dalam diam. Aku cukup bahagia
melihatmu tersenyum dengan penuh kasih sayang padanya.
Kau yang aku anggap cinta menyapa dengan
senyum. Hadir bagai embun di pagi hari. Kau yang aku anggap rindu. Mencelah dari jiwa menyentuh nurani. membuka
tabir dalam ruang tak berbatas. menyembunyikan harapan dalam kerinduan yang
membeku. kau yang aku anggap sayang hadir bagai pelangi setelah gerimis. aku
rindu kasihmu. menjunjung nurani dalam kehampaan asah. berbatasa diri.
menggoyahkan iman. melambungkan angan hingga lagit ke tujuh. aku rindu, aku
rindu, aku rindu. meronta batin mencari banyangmu. entah di mana, entah ke
mana. aku tak tau, tak pernah tau. kau, kamu dan dirimu semu. semuanya semu.
Aku berdiri di balik bayang dirimu.
menghampiriku dengan sendu. aku tak mampu berkata. hanya air mata yang
mnginsaratkan. ya Aku bahagia meskipun aku harus dongkrak kebahagianku itu. aku
larut dalam asahan hampa tak terbatas dan dalam ruang tak bersudut. diam
aku memahami hati yang kian pilu. meronta menangis kehadiarnmu. bukan
perpisahan yang ku mau. bukan pula pilu yang kau janjikan.
Mengusik tabir dalam kiat hati.
menggulung seyuman pada ombak yang mendayung. rindu kata yang selalu
mengusikku. merindukanmu yang jauh di sebarang mata ini. menerka pada
hati yang tersembunyi. tetepkan pilihan sebagai teman. teman dalam rindu yang
tak berujung. aku bahagi bila melihat senyuman itu. aku sedih bila melihat air
mata itu. dengan siapapun kamu aku tak perduli. tak pernah sedikitpun cemburu
ini mengusik jiwaku. aku sadar kehilafan ini.
Namun pada kodratnya sejauh apa pun
hati ini menghkitbahmu pada dasarnya Allah yang mengatur segalanya. sebaik
mungkin ku perbaiki diriku dan berharap kelak bisa ku sandingkan denganmu.
sebisa mungkin ku jaga semua tutur kata, dan kelakuan ini.
aku merindukanmu, masih sangat merindukanmu. waktu pun tak mammpu untuk mnegusik rasa rindu ini. tak ada kata lain untukmu. hanya rindu dan rindu. tak perduli sebarapa kecil rasamu padaku. tak perduli kau tau atau tidak. tak perduli pada semuanya. yang jelas aku.
aku merindukanmu, masih sangat merindukanmu. waktu pun tak mammpu untuk mnegusik rasa rindu ini. tak ada kata lain untukmu. hanya rindu dan rindu. tak perduli sebarapa kecil rasamu padaku. tak perduli kau tau atau tidak. tak perduli pada semuanya. yang jelas aku.
“Terimah kasih ya Allah Engkau
telah memberikanku kesempatan untuk mengenalnya. Terimah kasih engkau telah
memberikanku hidahyahMU melalui perantara dia. Terimah kasih untuk semua kasih
sayang dan rasa cinta yang dia tumbuhkan untuk senatiasa taat padaMU Rabb Ku.
Dan izinkan semua rasa ini hadir untuknya. Ya Rabb palingkan dia pada wanita
yang benar-benar terbaik untuknya. Wanita yang senatiasa taat kepadaMu dan
padanya. Ya Rabb jaga dan lindungi dia dimana pun dan kapanpun dia berada.
Limpahkan kasih sayangmu padaNya dalam ini indahnya dekapan iman dan islam
kepadaMu. Jangn pernah buat dia sedih dan larut dalam kebahagian dunia yang
fana ini. Berikan senantiasa kesehatan dan umur yang panjang untuknya. Jadikan
dia imam yang bisa melindungi keluarganya berbakti kepada ke2 orang tuanya, dan
juga dapat bermanfaat bagi sesamanya. Hilangkan rasa arogan dalam hatinya dan
buat dia senantiasa mendekatkan diri
padaMu, berkeluh kesah dan berterimah kasih padaMU, jika ia adalah doa maka
tawan hatiku dalam sangkar keimanan dalam jeruji kesetian,kesetian padanya yang
telah Engkau lukiskan namaku dan namanya
di Lauhul Mahfuz. ”
Sebait doa
untukmu, ku sisipkan di sela-sela shalat-shalat panjangku. Mengalahkan dingin
malam menusuk tulang. Cinta adalah fitra sebuah anugrah tak terperih karena
cinta adalah kehidupan karena rasa itu adalah cahayah. Jika kelak ia kembli hadir. Sudah pasti pilar itu kembli kokoh,namun
jika Allah mempunyai kehendak yang lain pilar itu akan belajar untuk tetap kokoh.
Komentar