manajemen sekolah

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang  
Siapapun yang menjalankan usaha tertentu telah melaksanakan serangkaian kegiatan merencanakan, malaksanakan dan menilai keberhasilan dan kegagalan usahanya. Disadari atau tidak, Mereka telah menempuh proses manajemen. Akan tetapi, alangkah lebih baik apabila dalam praktik usahanya Mereka menerapkan pemahaman  yang mendalam tentang ilmu manajemen, tentu usahanya akan lebih terarah dan lebih mudah mencapai tujuan.
Ilmu manajemen apabila diperajari secara komprehensif danditerapkan secara konsisten memberikan arah yang jelas, langkah yangteratur dan keberhasilan dan kegagalan dapat mudah dievalu5si denganbenar, akurat dan lengkap sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi tindakan selanjutnya. organisasi pendidikan lembaga yang bukan saja besar secara fisik, tetapi juga mengemban untuk menerdaskan Tehrouqan bangsa. tentu saja memerlukan manajemen yang profesional.

B.   Rumusan masalah
Dari latar belakang yang terlah di uraikan adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana Pengertian Manajemen dan Manajemen pendidikan?
2.      Apa Tujuan Manajemen pendidikan?
3.      Apa-apa saja Pendekatan-Pendekatan Manajemen?
4.      Bagaimana Prinsip Manajemen ?
5.      Bagaimana Fungsi Manajemen?
6.      Bagaimana Proses Manajemen itu terjadi ?
7.      Apa-apa saja Teori Manaiemen?





BAB II
PEMBAHASAN



A.  Pengertian Manajemen dan Manajemen pendidikan
1.      Pengertian Manajemen
Setiap ahli memberi pandangan yang berbeda tentang batasan manajemen, karena itu tidak mudah memberi arti universal yang dapat diterima semua orang. Namun demikian dari pikiran-pikiran ahli tentang definisi manajemen kebanyakan menyatakan bahwa manajemen  merupakan suatu proses tertentu yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang di dalam pelaksanaannya dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat pula menonjolkan kekhasan atau gaya manajer dalam mendayagunakan kemampuan orang lain.
Dengan demikian terdapat tiga fokus untuk mengartikan manajemen yaitu:
Ø  manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya menjadi cikal bakal manajemen sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan kemampuan manajerial yang diklasifikasikan menjadi kemampuan/keterampilan teknikal, manusiawi dan konseptual.
Ø  manajemen sebagai proses yaitu dengan menentukan langkah yang  sistematis dan terpadu sebagai aktivitas manajemen.
Ø  manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang dalam menggunakan atau memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan.
Berikut ini merupakan definisi manajemen dari beberapa ahli yang  mencerminkan ketiga fokus tersebut.
Ø  Encyclopedia of the social sciences (1957) management may be defined as the process by which the execution of a given purpose is put into operation and supervised .
Ø  Rue dan Byars (1996:9) i management is a process that  invalesguiding or directional group of people toward organizationl goals or objectivitas.
Ø  Hersey dan Blanchard (1988:144): merupakan suatu prosesbagaimana pencapaian sasaran organisasi melalui kepemimpinan.
Ø  Stoner ( 1992;B) manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencacapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Ø  J Millet (1954) mei in the process of directing and facilitatingin the work of le organization in formal group to achiave a desired goal.
Ø  Balderton (1957) management is stimulating, and directing of humaneffort to utilize effectively materials and facilities to attain an objective
Ø  Te-rry (1972) management is getting things done through the effort ofother people.
Ø  Blanchard (2001:3) sebagai : "management as working with and through indiuiduars and growth to accoiptish organizationir goars.
Ø  Sudjana (2OOO:77): manajemen merupakan rangkaian berbagai kegiatan wajar yang dilakukan seseorang berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan dan dalam pelaksanaannya memiliki hubungan dan saling keterkaitan dengan lainnya. Hal tersebut dilaksanakan oleh orang atau beberapa orang yang ada dalam organisasi dan diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Ø  Manajemen sebagai suatu seni yang tercermin dalam pengertian yang dikemukakan American society of mechanical Engineers: manajemen merupakan ilmu dan seni mengorganisasi dan memimpin usaha manusia, menerapkan pengawasan dan pengendalian tenaga serta memanfaatkan bahan alam bagi kebutuhan manusia. Management is the art and science of organizing and directing human effort applied tocontrol the forses utilize the materials of nature for the benefit of man.
            Dengan demikian manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui  orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif,efektif dan efisien
2.       Pengertian Manajemen pendidikan
Secara sederhana management pendidikan merupakan suau proses manajeman dalam pelaksanaannya tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Namun demikian untuk mendapatkan pengertian yang lebih komprehensip diperlukan pemahaman tentang pengertian, proses dan substansi pendidikan.
Menurut Brubecker educatation shoutd be trough of as process of man reciprocal adjusman to nature. Dinyatakan bahwa pendidikan merupakan proses timbal balik antara keperibadian individu dalam penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan.
Yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan adalah suatu upaya yang diciptakan untuk membantu kepribadian individu tumbuh dan berkembang serta bermanfaat bagi kehidupan.
Dictionary of tion mendefinisikan pendidikan sebagai :
1)      proses seseorang langkan kemampuan, sikap, dan tingkih laku dalam masyarakat;
2)      Proses sosial yang menyediakan lingkungan yang erpilih dan terkontrol untuk mengembangkan kemampuan sosial dan individu optimal.
terpilih dan terkontrol untuk mengembangkan kemampuan social dan  individual secara optimal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha yang diciptakan lingkungan secara sengaja dan bertujuan untuk mendidik, melatih dan membimbing seseorang agar dapat mengembangkan kemampuan individu dan social.
Pada Undang-undang sistem pendidikan Nasional No 20 tahun 2o03dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap social, dan keterampilan yang diperlukan diri nya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Dengan demikian pendidikan merupakan suatu sistem terencana untuk menciptakan manusia seutuhnya. sistem pendidikan memiliki  garapan dasar yang dikembangkan, diantaranya terdiri dari :
·         bidang garapan peserta didik
·         bidang garapan tenaga kependidikan
·         bidang garapan kurikulum
·         bidang garapan sarana prasarana
·         bidang garapan keuangan
·          bidang garapan kemitraan dengan masyarakat
·         bidang garapan bimbingan dan pelayanan khusus
Mengadaptasi pengertian manajemen dari para ahli dapat dikemukakan bahwa manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian, pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan , pelaporan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.
B.   Tujuan Manajemen pendidikan
Dilakukan agar manajemen agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas.efektif dan efisien. 
1.      Produktivitas
Adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh dengan jumlah sumber yang di pergunakan. Produktivitas dapat dinyatakan secara kuantitas dan kualitas. Kuantitas output berupa jumlah tamatan dan kualitas input berupa jumlah tenaga dan sumberdaya selebihnya ( uang, peralatan, perlengkapan, bahan dsb. jumah tenaga kerja dan sumberdaya selebihnya (uang, peraratan, perlengkapan, bahan, dsb.).
produktivitas dalam ukuran kualitas tidak dapat diukur dengan uang, produktivitas ini digambarkan dari ketetapan menggunakan metode atau cara kerja dan cara dan alat yang tersedia sehingga volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang tersedia dan mendapat respons positif dan bahkan pujian dari orang rain atas hasil kerjanya. Kajian terhadap produktifitas secara lebih komprehensif adalah keluaran-yang banyak dan bermutu dari tiap-tiap fungsi atau peranan penyelenggaraan pendidikan.
2.      Kualitas
      menunjukkan kepada suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan kepada barang (products) dan,/atau jasa tertentu berdasarkan pertimbangen objektif atas bobot dan/atau kinerjanya (pfeffer end Coote, 1991). Jasa,/pelayanan atau produk tersebut harus menyamai atau melebihi kebutuhan atau harapan pelanggannya.
Dengan demikian mutu adalah jasa/produk yang menyamai bahkan melebihi harapan pelanggan sehingga pelanggan mendapat kepuasan.
3.      Efektivitas
adalah ukuran keberhasilan tujuan organisasi. Etzioni mengatakan bahwa "keefektifan adalah derajat dimana organisasi mencapai tujuannya atau menurut Sergiovani (1997:33) yaitu, "kesesuaian hasil yang dicapai organisasi dengan tujuan,,. Efektifitas institusi pendidikan terdiri dari dimensi manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan personal lainnya, siswa, kurikulum, sarana-prasarana, pengelolaan kelas, hubungan sekolah dan masyarakatnya, pengelolaan bidang khusus lainnya hasil nyatanya merujuk kepada hasil yang diharapkan bahkan menunjukkan kedekatan/kemiripan antara hasil nyata dengan hasil  yang diharapkan. Efektifitas dapat juga ditelaah dari :
1.       masukan  yang meratai
2.       keluaran yang banyak dan bermutu tinggi;
3.       ilmu .dan keluaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun;
4.       pendapatan tamatan yang memadai (Engkoswara, 1987).
4.      Efisiensi berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan betul ldoing things right) sementara efektivitas adalah menyangkut tujuan  m(d-oing the right things) atau efektifitas adalah perbandingan antara Perencanaan  dengan tujuan yang dicapai, efisiensi lebih ditekankan pada  perbandingan antara input/sumber daya dengan output. Suatu kegiatan  dikatakan efisien bila tujuan dapat dicapai secara optimal dengan penggunaan atau pemakaian sumber daya yang minimal. Efisiensi pendidikan adalah bagaimana tujuan itu dicapai dengan memiliki tingkat efisiensi waktu, biaya, tenaga dan sarana.



C.   Pendekatan-Pendekatan Manajemen
Koontz (1980:177-183) menemukan sebelas macam pendekatan terhadap teori dan praktik manajemen, sebagai berikut.
1.      Empirikal atau Kasus; ilmu dan praktik manajemen dikembangkan  melalui pengkajian kasus yang telah dialami di masa lalu.
2.       Perilaku antar Peribadi (interpersonal behavior); ilmu dan praktik  manajemen dipelajari melalui hubungan-hubungan antar pribadi pada  organisasi dengan fokus kajian pada individu dan motivasinya.
3.       Perilaku Kelompok; studi tentang pola-pola perilaku kelompok dalam  organisasi lebih dominan daripada kepada hubungan antar pribadi.
4.      Sistem-sistem Sosial Kooperatif; memadukan antara hubungan pribadi dengan kelompok. Bahwa mempelajari manajemen dapat dilakukan dengan mempelajari hubungan antara manusia sebagai system social yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
5.       Sistem-sistem Sosio-teknikal; bahwa system teknikal memberi pengaruh besar pada system social, sehingga perlu dikembangkan  keterpaduan perhatian dan praktik secara simultan untuk keduanya.
6.       Teori Keputusan (Decision Theory); bahwa manajer adalah pengambil keputusan sehingga pengembangan manajemen ada pada kemampuan dan keahlian mengambil keputusan.
7.       Sistem (systems Approach); mempelajari bagian-bagian interdependen organisasi dan hubungan dengan lingkungan yang mempengaruhinya.
8.      Matematikal atau "management science"; mempelajari manajemen  secara mathematical melalui pengkajian model-model alat identifikasi  problem dan penilaian alternatif solusi.
9.       Kontingensi atau Situasional; kredibilitas manajer diukur dari  kontribusinya memberikan saran praktik manajemen yang cocok untuk  suatu situasi tertentu.
10.  Peranan-peranan Manajerial; observasi yang dilakukan manajer untuk  mengidentifikasi dan mengklasifikasi peranan-peranan yang bersifat umum bagi manajer.
11.  Operasional; menggunakan konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori serta teknik-teknik sebagai landasan dan menghubungkannya dengan fungsi  atau proses manajemen.

D.               Prinsip Manajemen
Douglas ( 1963: L3-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai berikut:
1.      Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja.
2.      Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab.
3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya.
4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia.
5. Relatifitas nilai-nilai
Prinsip di atas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus memperhatikan tujuan,. Hal ini hampir seraras dengan yang dikemukakan nFattah (1996:33) mengkrasifikasikan prinsip mnajemen yang dalam tiga ranah yaitu:
·         El Prinsip manajemen berdasarkan sasaran; bahwa tujuan adarah sangat esensial bagi organisasi. Hendaknya organisasi-merumuskan tujuan dengan tepat sesuai dengan arah organLasi, tuntutan zaman dan nilai-nilai yang berlaku. Tuiuan suatu organisasi dapat di jabarkan dalam bentuk visi, misi dan sasaran-sasaran. Ketiga bentuk tujuan ituharus dirumuskan dalam satu kekuatan tim yang memiliki komitmen terhadap kemajuan dan masa depan organisasi.
·         rinsip manajemen berdasarkan sasaran sudah dikembangkan menjadi suatu teknik manajemen yaitu MBO (management by objective) yang pertama digagas oreh Drucker (1954) sebagai suatu pendekatan dalam perencanaan. Penerapan pada manajemen pendidikan adalah bahwa kepala dinas memimpin tim yang beranggotakan unsur pejabat dan fungsional dinas, dan lebih baik terdapat stakehorders untu merumuskan visi, misi dan objective dinas pendidikan.
            Pada tingkat sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, TU,komite sekolah, siswa, orang tua siswa, masyarakat dan stakeholdersduduk bersama membahas rencana strategis sekorah dengan mengembangkan tujuh langkah MBO yaitu:
1.      menentukan hasil akhir apa yang ingin dicapai sekolah
2.      menganalisis apakah hasil itu berkaitan dengan tujuan sekolah
3.       berunding menetapkan sasaran_sasaran yang dibutuhkan
4.      menetapkan kegiatan apa yang tepat untukmencapai sasaran
5.      menyusun tugas-tugas untuk mempermudah mencapai sasaran
6.      menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yangakan dipergunakan oleh atasan . lakukan monitoring dan buat laporan.
·         Prinsip manajemen berdasarkan orang; keberadaan orang sangat penting dalam organisasi. Karena tanpa orang organisasi bukanlah apa-apa. orang penggerak organisasi yang perlu diperhatikan secara manusiawi. kebutuhannya, tuntutannya, keinginannya, aspirasinya, perkembangannya, dan juga keluhan-keluhannya.
 Manajemen pendidikan berdasarkan orang adalah suatu aktivitas manajemen yang diarahkan pada pengembangan sumber dayamanusia. Manajer percaya bahwa perubah-an organisasi dimuali dari perubahan perilaku yang akan berpengaruh Ierhadap perubahansistem, struktur, teknorogi, strategi dan-tujuan kepada staf untuk

meningkatkan kemampuan melalui pelatihan/penataran atau studilanjut. Di samping itu, manajer melaksanakan pelayanan manajerialberdasarkan managerial effectiveness yang disesuaikan dengan kematangan staff.
·         Prinsip manajemen berdasarkan informasil banyak aktivitas manajemen yang membutuhkan data dan informasi secara cepat, engkap dan akurat. suatu aktivitas pengambilan keputusan sangatdidukung oleh informasi begitupun untuk melaksanakan kegiatan rulindan incidental diperlukan informasi yang telah dirancang sedernikian  rupa sehingga memudahkan manajer dan pengguna mengakses dan  mengolah informasi.

E.    Fungsi Manajemen
Kehadiran manajemen dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas tidak ada rumusan yang sama dan berlaku umum untuk fungsi manajemen. Namun demikian, fungsi manajemen dapat ditelaah dari  aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan para manajer yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Matriks berikut adalah fungsi-fungsi
Mengadaptasi fungsi manajemen dari para ahli, fungsi manajemen yang sesuai dengan profil kinerja pendidikan secara umum adalah  melaksanakan fungsi planning, organizing, staffing, coordinating, leading (facilitating, motivating, innovating), reporting, controlling. Namundemikian dalam operasionalisasinya dapat dibagi dua yJitu fungsimanajemen pada tingkat/level makro/messo seperti Departemen din  Dinas dengan melakukan fungsi manajemen secara umum dan pada level institusi pendidikan mikro yaitu sekolah yang lebih menekankan pada fungsi planning, organizing, motivating, innovating, controlli ng.
Fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pelaksanaan kegiatan dan pengawasan merupakan esensial pada setiap organisasi tidak terkecuali organisasi pendidikan. Namun dalam menginterpretasikan actuating pada dunia pendidikan lebih disesuaikan dengan karakteristik lembaga dunia pendidikan.  Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat dengan leading dengan perluasan peran motivating dan facilitating. Pemakaian istilah  motivating dan facilitating lebih filosofis dibandingkan dengan istilah directing. Motivating mengandung makna membangun kepercayaan diri agar seluruh potensi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam dunia pendidikan fungsi kepengawasan dilaksanakan sebagai  bagian dari pelaksanaan manajerial. Pada level sekolah, pengawas lebih  berperan sebagai "quality assurance"dengan tugas supervisi sebagai  upaya pembinaan terhadap staf untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan.
F.                Proses Manajemen
Beberapa definisi menunjukan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang sistematis dalam melakukan kegiatan organisasi. Proses manajemen secara umum mengikuti langkah-langkah merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan.
1.      Merencanakan
Merencanakan adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa depan, Dalam organisasi merencanakan adalah suatu proses memikirkan dan menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan metode/teknik yang tepat.
Merencanakan pada dasarnya membuat keputusan mengenai arah yang akan dituju, tindakan yang akan diambil, sumber daya yang akan diolah dan teknik/metode yang dipilih untuk digunakan. Rencana mengarahkan tujuan organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya. Prosedur itu dapat berupa pengaturan sumber daya dan penetapan teknik/metode.
Keberadaan suatu rencana sangat penting bagi organisasi karena rencana berfungsi untuk:
o   Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai
o   Memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
o   Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan
o   mendayagunakannya sesuai tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan

G.     Teori Manaiemen
Menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapundan untuk menyeleksi. melatih dan memotivasi pekerja.prinsip dan keterampilan yang mendasari manajemen yang efektif remungkinan bahwa pekerja yang menerima perhatian khusus akan bekerja lebih baik hanya karena mereka menerima perhatian Organisasi sebagai sistem yang dipersatukan dan diarahkan.
manajemen yang paling baik dalam mencapai tujuan sangat tergantung padasituasi dan lingkungan.
1.      Teori Manajemen flmiah (Scientific lvtanagement Theory)
Frederick w Tayror, Henry L Gantt, Frank Bunker Girberth dan Lirian-tloriGi'berth adarah tokoh-tokoh dibalik Manajemen ilmiah. Mereka Pengetahua memikirkan suatu cara meningkatkan produktivitas dengan menanganikondisi kekurangan tenaga terampil melalui efisiensi para pekerja. Taylor disebut sebagai "bapak manajemen irmiah" dengan karyanya"scientific management" yang telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi.



Empat prinsip dasar yang dikembangkan Taylor adalah:
1.      Pengembangan metode ilmiah dalam manajemen agar suatu pekerjaandapat ditentukan metode pencapaian tujuannya secira maksimal.
2.       seleksi ilmiah untuk karyawan agar para karyawan dapat diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai keahlian.
3.      Pendidikan dan pengembangan karyawan
4.       Kerjasama yang harmonis antara manajemen dan para karyawan.
Teknik yang digunakan untuk melaksanakan prinsip tersebut adalah melalui studi gerak dan waktu (time and motion studies), pengawasan fungsional, sistem tarif berbeda yaitu karyawan yang lebih produktif dan efisien mendapatkan gaji lebih besar dari yang lainnya. Kontribusi terbesar dari Gantt adalah dengan menghasilkan metode grafik sebagai teknik scheduling produksi untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi yang popurer dengan sebutan Bagan Gantt"
2.      . Manajemen organisasi klasik (ctassicat organization Theory)atau manajemen operasional modern.
Henry Fayol merupakan tokoh teori manajemen operasionalmanajemen dikenal dengan julukan Bapak teori manajemen modern. Dalam bukunya yang berjudul Administration Industrieile et Generale (Administrasi Industri dan Umum) Fayol membagi aktivitas-aktivitas industrial dalam enam kelompok yaitu teknikal, komersial, financial, keamanan, kepastian, akunting dan manajerial. Ia adalah perumus emaptbelas prinsip manajemen yaitu:
·         Pembagian kerja
·         Wewenang
·          Disiplin
·         Kesatuan perintah
·          Kesatuan pengarahan
·         Meletakan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum
·          Balas jasa/imbala
·         . arder/susunan
·          Keadilan
·         Stabilitas staf organisasi
·          Inisiatif
·          Esprit de Corps (semangat korps)
Fayol percaya bahwa melalui penguasaan keterampilan dan prinsip dasar manajemen orang yang mendalaminya dapat menjadi manajer yang baik.
3.       aliran Perilaku (behavioral sciences)
Elton Mayo dan F.l. Roethlisberger melakukan studi tentang  perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western Electric dengan temuan bahwa kelompok kerja informal lingkungan social karyawan memiliki pengaruh besar terhadap produktivitas. McGregor memandang perlu adanya perhatian pada kebutuhan social dan aktualisasi diri karyawan dengan menunjukan dua kategori manusia yaitu manusia X dan manusia Y atau lebih dikenal dengan teori X dan teori Y. Manusia tipe X adalah manusia yang harus selalu diawasi agar mau melakukan usaha dalam pekerjaan mereka. Sedangkan manusia Y sebaliknya, ia bersemangat bekerja sebagai kesempatan untuk mengaktualisasikan diri tanpa ada pengawasan sekalipun.
Di samping penelitian yang focus terhadap perilaku manusia, dikembangkan juga aliran perilaku organisasi yang memandang bahwa hubungan manusia dalam manajemen berada dalam konteks organisasi. Diantara tokohnya adalah Abraham Maslow, Frederick Herzberg, Edgar Schein.
Aliran perilaku organisasi menganut prinsip bahwa:
·         Organisasi adalah satu keseluruhan jangan dipandang bagian per bagain.
·         Motivasi karyawan sangat penting yang menghasilkan komitmen untuk pencapaian tujuan organisasi.
·          Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknis secara ketat (perananr prosedur dan prinsip).
4.       Pendekatan Sistem (system Approach)
Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian/komponen komponen yang saling berkaitan. chester I Barnard menjelaskan dalam,the functions of the executive" bahwa tugas manajer adarahmegupayakan adanya suatu upaya kerjasama daram organisasi denganmenyarankan pendekatan system social komprehensif daram aktivitas"managing".
Komponen-komponen/bagian-bagian tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama rain, merupakan satu kesatuan utuh yang saringterkait, terikat, mempengaruhi, membutuhkan, dan menenlukan. Olehkarena itu harus disadari bahwa perubahan satu komponen akan berpengaruh terhadap komponen-komponen rainnya. Dengan demikian berpikir dan bentindak sistem berarti tidak memandang komponen secara parsial, tetapi saling terpadu satu sama lain secara sinergi. sinergi berarti bahwa keseluruhan lebih besar daripada jumlah dari bagian-bagiannya. sistem yang sinergi adarah tiap-tiap unit atau bagin bekerja dengan serius daram tatanannya dan menyadari secara penuhdan bertanggung jawab terhadap kemajuan sistem secara umum.
sistem memiriki makna bahwa :
a)       suatu sistem terdiri atas bagianbagian yang saling terkait satu dengan yang lainnya,
b)      bagian_bagian yang saling hubung itu dapat bekerja dan berfungsi secara independenatau bersama-sama,
c)      berfungsinya bagian-bagian tersebut ditujukanuntuk mencapai tujuan umum dari keseluruhan (sinergi),
d)     suatu sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling hubung tersebut berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.

5.      Pendekatan Kontingensi atau pendekatan Situasional
Pendekatan Kontingensi atau pendekatan situasionar adarah suatualiran teori manajemen yang menekankan pada situasi atau kondisi  tertentu yang dihadapi. Tidak seruruh metode manajemen irmiah dapatditerapkan untuk seruruh situasi begitupun tidak seralu hubungan manusiawi yang perlu ditekankan karena adakalanya pemecahan yangefektif melalui pendekatan kuantitatif. Itu semua sangat tergantung padakarakteristik situasi yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai.



BAB III
PENUTUP



A.      Kesimpulan
Manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yangdimiliki oleh seseorang untuk merakukan suatu kegiatan baik secara Filsafat Administrasi pendidikan perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien. Manajemen pendidikan adatah suatu penataan bidang garapan pendidikan yang ditakukan melaluiaktivitas perencanaan pengorgan sasian, penyusunanstaf, pembinaan, pengkoordinasian pengkomunika-sian, pemotivasian , penganggaran,  pengendalian, pengawasan dan pelaporan Secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.
Tujuan manajemen adalah mencapai kinerja organisasi secara produktif, efektif efisien dan berkualitas' Pendekatan manajemen dapat dilakukan melalui studi empiris, perilaku individu, perilaku kelompok, sistem. sosial' teori. keputusan' peranan manajerial, matematikal atau *management science"' manajemen operasional, dan kontingensi atau situasional' Prinsip-prinsip manajemen merupakan nilai yang tidak dapat diabaikan dalam praktik manajemen' bahwa praktik manajemen harus didasari prinsip beroerientasi pada tujuan dengan mernikirkan kemampuan sumber daya yang dimiliki, senantiasa memperhatikan aspek psikologis manusia dan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat'   
Fungsi manajemen adalah membuat kerja organisasi berjalan lancar dengan fokus pada penerapan kemampuan manajer dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengimplementasikan rencana' mengawasi'mengevaluasi dan melaporkan kinerja organisasi.
Proses manajemen merupakan langkah sistematis yang dilakukan dalam menata, mengelola, mengatur dan mengembangkan organisasi mengorganisasikan melalui aktivitas merencanakan(ptanning) organizing), memimpin(teading), mengkoordinasikan(coordinatinQ), memantau, mengendalikan dan mengevaluasi (controtling and evaluating), dan melaporkan kinerja (reporting)

B.     Saran
Diharapkan dalam managemen sekolah ini  tenaga pendidik betul mampu mengelolah manajemen pendidikan dengan baik agra tercipta suasana belajar yang nyaman bagi peserta didik






DAFTAR PUSTAKA
 Mulyati Yati Siti dan Aan Komariah.2014. Managemen sekolah






Komentar